TUGAS mandiri
AGROBISNIS
BUDIDAYA PERTANIAN BUAH NAGA
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh :
NAMA :
AMINAH
NIRM : 1209.11.06462
PRODI : PGMI/A
SEMESTER
: VI ( ENAM)
DOSEN PENGAMPU : SOFYAN SULIMAN,S.E,MM.
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AULIAURRASYIDIN TEMBILAHAN
T A. 2014 /2015
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia Merupakan negara agraris yang kaya akan berbagai
macam hasil produk pertanian dan berlimpah ruah. Peluang usaha agribisnis yang
menguntungkan di indonesia banyak sekali macamnya. Banyak sekali pegusaha
agribisnis yang telah sukses baik di sektor pertanian maupun sektor peternakan.
Buah naga (Dragon
Fruit) mungkin masih terdengar awam di telinga masyarakat, karena pada tahun
2001 buah ini hanya ada di Israel, Australia, Thailand dan Vietnam, tetapi pada
tahun 2003-2005 sudah mulai merambah pasaran Indonesia dan pada saat ini sudah
banyak buah naga yang dikembangkan di berbagai kota di Indonesia bahkan banyak
buah naga import yang banyak didatangkan dari Australia dan china,walaupun
demikian bukan berarti peluang agribisnis buah naga kalah dengan buah naga
import,faktor yang dapat mengalahkan pasaran buah naga import adalah kualitas
dengan kata lain buah naga indonesia dikelola dengan baik dan didukung
tanahyang subur bukan tidak mungkin buah naga indonesia menjadi buah naga
dengan kualitas nomor 1.
Pada awalnya tanaman
ini sebagai tanaman hias, karena bentuk batangnya segitiga, berduri pendek,
bunganya indah mirip bunga Wijayakusuma, dan berbentuk corong. Selain
itu, tanaman buah naga dijuluki sebagai “night blooming cereus” karena
bunganya mulai mekar pada senja hari dan mekar sempurna pada malam hari.
Sedangkan nama “buah naga” atau “dragon fruit” diberikan karena warna
buahnya merah menyala dan kulitnya menyirip hijau seperti sosok naga.
Pada saat ini tanaman buah naga bukan hanya sekedar tanaman hias saja, tapi
sudah dikembangkan dan dibudidayakan di kebun-kebun untuk diproduksi
buahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
AGRIBISNIS BUDIDAYA PERTANIAN BUAH
NAGA
A. Budidaya
Pertanian Buah Naga
Buah naga atau
dragon fruit memang belum lama dikenal, dibudidayakan, dan diusahakan di
Indonesia. Tanaman dengan buahnya berwarna merah dan bersisik hijau ini
merupakan pendatang baru bagi dunia pertanian di Indonesia dan merupakan salah
satu peluang usaha yang menjanjikan dan pengembangan tanaman buah naga sangat
bagus dibudidayakan didaerah tropis seperti di Indonesia.
Tanaman kaktus ini berasal dari
Negara Mexico, Amerika Tengah, dan Amerika Utara dan saat ini sudah menyebar
diseluruh penjuru dunia. Di daerah asalnya buah naga ini dinamai pitahaya atau
pitaya roja. Penduduk disana sering memanfaatkan buah ini untuk dihidangkan
sebagai buah konsumsi segar dimeja hidangan.
Tetapi dalam
perkembangannya buah naga lebih dikenal sebagai tanaman dari Asia karena sudah dikembangkan secara besar-besaran
di beberapa Negara Asia terutama Negara Vietnam dan Thailand. Pada awalnya
tanaman ini ditujukan sebagai tanaman hias, karena bentuk batangnya segitiga
dan berduri pendek dan memiliki bunga yang indah mirip dengan bunga
Wijayakusuma berbentuk corong dan mulai mekar disenja dan akan mekar sempurna
pada malam hari. Karena itulah tanaman ini juga dijuluki night blooming cereus.
Buah naga masuk atau mulai dikenal di Indonesia sekitar
tahun 2000, dan bukan dari budidaya sendiri melainkan di impor dari Thailand.
Padahal pembudidayaan tanaman ini relatif mudah dan iklim tropis di Indonesia
sangat mendukung pengembangannya.
Tanaman ini mulai dikembangkan sekitar tahun 2001,
dibeberapa daerah di Jawa Timur di antaranya Mojokerto, Pasuruan, Jember dan sekitarnya.
Tetapi sampai saat inipun areal penanaman buah naga masih bisa dibilang sedikit
dan hanya ada di daerah tertentu karena memang masih tergolong langka dan belum
dikenal masyarakat luas.
Klasifikasi Buah Naga
Divisi :
Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi :
Agiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae
(berkeping dua)
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Subfamily :
Hylocereanea
Genus : Hylocereus
Species : -
Hylocereus undatus (daging putih)
- Hylocereus
polyrhizus ( daging merah)
- Hylocereus
costaricensis (daging merah super)
- Selenicereus
megalanthus (kulit kuning, tanpa sisik).
Buah naga termasuk kelompok tanaman
kaktus atau family Cactaceae dan subfamily Hylocereanea. Termasuk genus
Hylocereus yang terdiri dari dari beberapa species, dan diantaranya adalah buah
naga yang biasa dibudidayakan dan bernilai komersial.
Pasar lokal saat ini dibanjiri produk
ekspor. Berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini
masuk ke tanah air mencapai antara 200 - 400 ton/tahun asal Thailand dan
Vietnam. Untuk pengembangan agribisnis
buah naga ini sangat sesuai dengan iklim dan keadaan tekstur tanah di
Indonesia.
Komoditas ini
mempunyai prospek yang cerah untuk peluang ekspor dan pasarnya masih terbuka
lebar dan memiliki potensi yang sangat baik dikembangkan di Indonesia. Buah
naga sangat cocok ditanam di daerah sejuk, beberapa kota penghasil buah naga
kebanyakan dari jawa timur, diantaranya Malang, Mojokerto dan Jember dan didistribusikan
ke kota-kota besar seperti Yogyakarta, Jakarta dan kota lain diluar pulau Jawa.
Indonesia
yang beriklim tropis dengan suhu rata-rata pada kisaran 25° - 30° Celcius
sangat cocok sekali bagi perkembangbiakan budidaya buah naga. Apalagi dengan
curah hujan yang tidak terlalu tinggi dapat membuat tanaman ini tumbuh dengan
baik, karena curah hujan yang terlalu tinggi biasanya akan membuat bunga buah
naga tidak tumbuh atau bahkan membusuk.
B.
Kegunaan
buah naga
Saat ini buah naga telah dikenal ke
seluruh dunia karena kandungan buah naga yang sangat baik bagi kesehatan. Buah
naga memiliki kadar anti-oksidan yang tinggi sehingga mampu untuk menangkal
radikal bebas. Buah naga memiliki rasa sedikit manis, tetapi buah ini memiliki
kandungan Vitamin C yang sangat tinggi. Sehingga mampu meningkatkan daya tahan
serta kekebalan tubuh dari serangan penyakit. Selai vitamin C, buah naga
ternyta juga memiliki kandungan Vitamin B1 dan Vitamin B2 yang mampu
meningkatkan metabolism serta nafsu makan. Buah naga juga mengandung berbagai
mineral penting seperti potasium, serat, protein, ferum, sodium dan kalsium
yang dibutuhkan oleh tubuh.
Berbagai
hasil penelitian ilmiah menunjukkan buah naga berfaedah bagi kesehatan.
Marhazlina M, peneliti Department of Nutrition and Dietetics Faculty of
Medicine and Health Sciences Universiti Putra Malaysia, meneliti pengaruh
mengkonsumsi buah naga terhadap kadar gula darah dan kolesterol pada pasien
diabetes mellitus tipe 2 yang tidak tergantung insulin. Uji dilakukan terhadap
28 pasien berusia 40-55 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan kadar kolesterol high density
lipoprotein (HDL)-kolesterol pasien meningkat 14,1% setelah 4 minggu perlakuan.
Sedangkan kadar gula darah pasien menurun 19,94%, kolesterol low density
lipoprotein (LDL)-kolesterol buruk-5,94%, dan trigliserida 23,52%.
Kesimpulannya, buah naga berdaging merah berpotensi membantu menurunkan kadar
gula darah dan mencegah risiko penyakit jantung pada pasien diabetes.
Dengan kandunganya yang begitu luar biasa, buah naga tentu
saja memiliki manfaat yang sangat banyak bagi tubuh manusia. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh para ilmuwan yang kompeten dibidangnya, buah naga memiliki khasiat untuk menangkal
radikal bebas karena mengandung zat anti-oksidan. Selain itu buah naga
juga mampu menurunkan kolesterol dan meningkatkan metabolisme karena mengandung
vitamin B1 dan vitamin B2. Buah naga juga berfungsi untuk menetralkan racun,
menangkal kanker serta mengikat logam berat yang berbahaya bagi tubuh kita.
Selain itu buah naga juga mampu memperkuat tulang serta gigi karena mengandung
kalsium dan fosfor.
C.
Pengelolaan
buah naga
1. Persyaratan Tumbuh Tanam
Ditanam di dataran
rendah, pada ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan iaut Kondisi tanah yang
gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur
hara, pH tanah 5 – 7. Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap
kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya
matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan.
2. Persiapan
Lahan
Persiapkan
tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat
menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan
tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas
dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari
cabang tanaman. Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan Wbang tanan
dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1
hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga. Setiap tiang/pohon
penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tian
penyangga.
Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang
masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah.
3. Persiapan bibit dan penanaman
Buah naga dapat diperbanyak dengan cara : Stek dan Biji
Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 –
30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah,
pasir clan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Setelah bibit
berumur 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.
4. Pemeliharaan
ü Pengairan
Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari
sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan
ü Pemupukan
Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval
pemberian 3 bulan sekali, sebanyak 5 – 10 Kg. Pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT). Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan
penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan
agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman
ü Pemangkasan
Batang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai
tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan
ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder
dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang
produksi.
5. Panen
Setelah tanaman umur
1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga
dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah mengkilap,
jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan
dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai
umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar.
Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu
menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650
gram. Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret.
Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun
D.Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam siklus
produksi. Dalam setiap pemasaran tidak lepas dari saluran maupun lembaga
pemasaran karena keduanya saling berkaitan satu sama lain. Dengan adanya
saluran dan lembaga pemasaran maka produksi buah naga yang dihasilkan dapat
didistribusikan kepada para konsumen. Melalui lembaga pemasaran produsen dapat
menjual buah naga merah dan konsumen akan dapat memenuhi kebutuhan akan buah.
pemasaran
memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen
potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan
dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan
dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan
pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi
kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara
cepat.
3. Mengenal
dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat
terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya
kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis.
Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor
mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor
makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut
ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut
pandang penjual :
1.
Tempat
yang strategis (place),
2.
Produk
yang bermutu (product),
3.
Harga
yang kompetitif (price), dan
4.
Promosi
yang gencar (promotion).
Dari
sudut pandang konsumen :
1.
Kebutuhan
dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2.
Biaya
konsumen (cost to the customer),
3.
Kenyamanan
(convenience), dan
4.
Komunikasi
(comunication).
Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang
baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja),
sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
Contoh
analisis keuntungan dalam agribisnis budidaya buah naga :
Berikut ini analisis usaha budidaya buah naga pada lahan 1
hektare berisi 1600 tiang dan 4 tanaman pertiang ( 6400 tanaman ). Analisis
usaha ini menganut asas maksimal dalam pembiayaan dan minimal untuk pendapatan.
Pengeluaran
a. Biaya Investasi
Pengeluaran
a. Biaya Investasi
- Sewa
lahan 1 hektare selama 5 tahun : 5 x Rp. 3.000.000,00 = Rp.15.000.000,00
-
Pembuatan tiang beton penyangga : 1600 x Rp. 15.000,00 = Rp.24.000.000,00
- Mulsa
penutup permukaan tanah : 4 x Rp. 300.000,00 =Rp.1.200.000,00
- Pompa
air dan instalasi mikro irigasi : 1 x Rp. 5.000.000,00 =Rp.5.000.000,00
Total
investasi = Rp. 45.200.000,00
b. Biaya Operasional
-
Pembelian bibit buah naga daging merah : 6400 x Rp. 10.000.00 =
Rp.64.000.000,00
- Tenaga kerja 4 orang @ Rp. 300.000,00 : 4 x 24 x Rp. 300.000 =
Rp.28.000.000,00
- Pupuk organik 64.000 kg @ Rp. 150,00 : 64.000 x Rp. 150,00 =
Rp.9.600.000,00
Rp.64.000.000,00
- Tenaga kerja 4 orang @ Rp. 300.000,00 : 4 x 24 x Rp. 300.000 =
Rp.28.000.000,00
- Pupuk organik 64.000 kg @ Rp. 150,00 : 64.000 x Rp. 150,00 =
Rp.9.600.000,00
- Dolomite
32.000 kg @ Rp. 100,00 : 32.000 x Rp. 100,00 =Rp.3.200.000,00
- Sarana
produksi, dll : Rp. 5.000.000,00
Total
biaya operasional : Rp.109.800.000,00
Total biaya yang harus dikeluarkan : Rp.155.000.000,00
Pemasukan
a. Hasil Panen tahun ke 1 :
Pemasukan
a. Hasil Panen tahun ke 1 :
5 x 6400 x
0,4 kg x Rp.20.000,00 = Rp. 256.000.000,00
b. Hasil Panen tahun ke 2 :
10 x 6400
x 0,5 kg x Rp.20.000,00 = Rp.640.000.000,00
Total Pemasukan = Rp.896.000.000,00
laba sebelum pajak
Laba
sebelum pajak adalah seluruh biaya pengeluaran dikurangi dengan total pemasukan:
Rp. 896.000.000,00 – Rp. 155.000.000,00 = Rp. 741.000.000,00
Rp. 896.000.000,00 – Rp. 155.000.000,00 = Rp. 741.000.000,00
Kelayakan
Usaha
1. Break
Event Point ( BEP )
a. BEP
untuk volume produksi :
Rp.155.000.000,00
: Rp. 20.000,00/ kg = 7.750 kg( Titik balik modal tercapai jika produksi buah
naga merah daging merah mencapai 7.750 kg)
b. BEP
untuk harga produksi :
Rp.155.000.000,00
: 44.800 kg = Rp. 3.550,00/ kg(Titik balik modal tercapai jika harga jual buah
naga merah daging merah adalah Rp.3.550,00/ kg )
2. B/C Ratio (Perbandingan antara
penerimaan dan biaya)
B/C = Rp.
741.000.000,00 : Rp. 155.000.000,00 = 4.78 (Artinya, setiap penambahan biaya
sebesar Rp. 1,00 memperoleh penerimaan Rp.4,78 )
Keterangan :
1. Bibit yang dipakai adalah dari jenis naga merah daging
merah ( Hylocereus costaricensis ) yang bisa berbuah pada umur 8 bulan sejak
penanamannya.
2. Bibit dalam keadaan sudah berakar sehingga langsung bisa tumbuh.
2. Bibit dalam keadaan sudah berakar sehingga langsung bisa tumbuh.
3. Pada panen tahun pertama diasumsikan jumlah buah hanya 5
biji per tanaman dengan berat hanya 400 gram/ buah, sehingga hasil panennya : 5
x 6400 x 0,4 kg = 12.800 kg.
4. Panen tahun ke 2, diasumsikan dalam satu pohon menghasilkan
10 buah dengan berat 500 gram, sehingga hasil panennya mencapai : 10 x 6.400 x
0,5 kg = 32.000 kg
5. Harga jual buah naga merah daging merah lebih tinggi
daripada daging putih : Rp. 25.000/ kg.
6. Umur tanaman bisa mencapai 20 tahun. Perhitungan ini hanya
pada tahun pertama dan kedua.
7. Tiang beton yang dipakai berpenampang segi tiga sehingga
biayanya lebih murah dan jika ingin lebih menekan biaya investasi bisa
menggunakan tiang dari tanaman lain (hidup) yang berbatang kayu lurus.
8. Satu hektare berisi 1600 tiang dengan jarak antara tiang
2.50 m, tiap tiang berisi 4 tanaman sehingga satu hektare bisa terisi 6.400
tanaman buah naga
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa dalam melakukan usaha
dituntut untuk serius dan Fokus,kita tidak bisa dalam memulai bisnis itu secara
setengah tengah,dan dikerjakan sambil lalu meskipun usaha tersebut berupa usaha
sampingan. Kegagalan berusaha sebenarnya bukan disebabkan oleh orang lain namun
berasal dari diri kita sendiri,dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya
adalah suatu keharusan. Perhitungan perhitungan yang matang selayaknya
dilakukan di awal awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perhitungan
diawal maka yang terjadi adalah efek Berantai dimana kita akan terus menerus
mengalami kesalahan,sementara modal lama kelamaam tersedot habis.
Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang Dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilah mana yang pas dan mana yang kurang Dengan demikian kita akan terhindar dari resiko yang lebih besar.
B. Saran
Semoga dengan adanya penulisan makalah kewirausahaan
ini bermamfaat bagi kita semua dan tentunya dalam pembutan makalah ini masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan saya mhon sarannya demi perbaikan
makalah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar