Minggu, 11 Mei 2014

sinopsis pengaruh pemberian penguatan oleh guru terhadap motivasi belajar siswa



SINOPSIS
PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS 3 DI MI NURUL HIDAYAH SUNGAI BIDARI DESA TANJUNG DATUK KEC.MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TEMBILAHAN
 





DISUSUN OLEH :
AMINAH.A
NIMR: 1209.11.06462

DIAJUKAN KEPADA JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT DALAM PENELITIAN SKRIPSI GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2014
PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS 3 MI NURUL HIDAYAH SUNGAI BIDARI DESA TANJUNG DATUK KECAMATAN MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TEMBILAHAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh kiat masing-masing guru di kelas. Dalam pandangan psikologi belajar, keberhasilan belajar itu lebih banyak ditentukan oleh tenaga pengajarnya. Hal ini disebabkan tenaga pengajar selain sebagai orang yang berperan sebagai transformasi pengetahuan dan ketrampilan, juga memandu segenap proses pembelajaran. Agar dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran, seorang guru harus memiliki kompetensi untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah ketrampilan memberi penguatan.[1] Sehingga dapat memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penguatan merupakan cara yang digunakan oleh seorang pengajar/pendidik dalam kegiatan belajar dan merealisasikan pada penguatan dalam belajar.Tentang penguatan ini seorang ahli mengatakan bahwa “Penguatan adalah segala bentuk respon apakah bersifat verbal ataupun non verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya, sebagai satu tindakan dorongan atau pengoreksi, atau penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali hati siswa agar mereka gigih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.[2] Dalam proses belajar mengajar, guru adalah orang yang memberikan pelajaran dan siswa adalah orang yang menerima pelajaran. Dalam penyampaian materi pelajaran, guru seringkali mendapatkan kendala-kendala terutama kendala dari siswa itu sendiri. Kendala-kendala itu merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan yang harus dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar itu disebabkan antara masing-masing siswa memiliki perbedaan-perbedaan yang disebabkan oleh aspek intelektual, psikologis dan biologis yang menyebabkan tingkah laku yang bervariasi antara yang satu dengan yang lainnya.[3]
 Sedangkan Davies mengatakan bahwa “Kondisi seperti ini juga banyak menimbulkan persoalan dalam penggunaan penguatan, baik itu penguatan verbal maupun non verbal.[4] Guru harus pandai-pandai menerapkan kompetensi ini agar dapat memotivasi siswa dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Siswa selalu membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan, apakah benar dan salah. Dengan demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil (knowledge of result), yang sekaligus merupakan penguat (reinforce) bagi dirinya sendiri. Seorang siswa akan belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).
Dalam suatu pembelajaran, siswa yang memiliki perbuatan baik, seperti tingkah laku maupun prestasi, harus diberikan penghargaan atau pujian. Diharapkan dengan penghargaan atau pujian itu siswa akan termotivasi berusaha berbuat yang lebih baik lagi. Misalnya guru tersenyum atau mengucapkan kata “bagus” kepada siswa yang berpakaian rapi, siswa yang dapat menyelesaikan pekerjaan rumah dengan baik dan benar. Siswa akan merasa puas dengan hasil yang telah dicapai bahkan akan berusaha berbuat yang lebih baik lagi. Dalam kegiatan belajar mengajar, pemberian penguatan sangat penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan pembelajaran. Pemberian respon positif guru kepada siswa yang berperilaku memuaskan membuat siswa senang karena merasa mempunyai kemampuan lebih dibandingkan dengan siswa-siswa yang lain. Mengingat betapa pentingnya pemberian penguatan dalam proses belajar mengajar, sebaiknya para guru khususnya guru bahasa inggris melatih diri secara teratur dan terarah dalam penggunaan keterampilan penguatan sehingga dapat diterapkan dalam pengajaran.
Dari hasil observasi awal menunjukkan bahwa pemberian penguatan memang perlu diberikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, terutama kepada siswa yang bertingkah laku kurang baik dan kurang berprestasi dengan memberikan dorongan dan nasehat agar siswa tersebut dapat merubah tingkah lakunya dan dapat berbuat lebih baik lagi. Sebaliknya, yang memiliki kelebihan dibandingkan siswa yang lain juga perlu diberikan penguatan agar perilakunya berulang kembali bahkan bila perlu dapat meningkat. Tetapi, diakui memang bahwa pemberian penguatan, dengan kalimat dan kata-kata lebih sering digunakan dibandingkan dengan melakukan sentuhan. Walaupun demikian, siswa tetap merasa diperhatikan dan termotivasi.
Termotivasinya siswa dalam belajar akan memudahkan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Berhasilnya proses belajar mengajar akan menunjang keberhasilan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Dari permasalahan tersebut di atas maka penulis tertarik dan berminat untuk menjadikan sebuah penelitian skripsi dengan judul :” PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS 3 MI NURUL HIDAYAH SUNGAI BIDARI DESA TANJUNG DATUK KECAMATAN MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TEMBILAHAN
B.    RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah ada pengaruh pemberian penguatan oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris kelas 3 mi nurul hidayah sungai bidari desa tanjung datuk kecamatan mandah kabupaten indragiri hilir tembilahan ?
C.    TUJUAN PENELITIAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Berdasrkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejauh mana pemberian penguatan oleh guru kepada siswanya
2. Untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh  pemberian penguatan oleh guru bahasa inggris terhadap motivasi belajar siswa
Sedangkan manfaat dari penelitian ini diharapkan:
1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan khasanah pengetahuan baru
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai bahan tambahan bagi guru agar lebih dapat memberikan yang terbaik bagi siswa agar dapat memotivasi siswa dalam belajar
3. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya ilmu pengetahuan di sekolah tinggi auliaurrasyidin umumnya
D. Teknik Analisa Data
Data yang sudah penulis dapat kumpulkan dan dikualifikasikan kedalam bentuk angka-angka sehingga data tersebut bersifat kuantitatif, untuk selanjutnya dianalisis dan diinterprestasikan secara deskriftif untuk mengukur besaran pengaruh  pemberian penguatan oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris kelas 3 mi nurul hidyah bidari desa tanjung datuk kecamatan mandah kabupaten indragiri hilir tembilahan menggunakan teknik penganalisisan data dengan menggunakan rumus yaitu Regresi Linier.[5]
 
 
 
 
 




DAFTAR PUSTAKA
Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (jakarta: PT. Rineka Cipta. 2000).
E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005)
Davis, Ivor K. Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta: Rajawali Pers. 1987)
Herwati, dkk, Statistika Pendidikan, (Tembilahan : STAI Auliaurrasyidin, 2008)




[1] Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (jakarta: PT. Rineka Cipta. 2000).hlm 99
[2] E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005) hlm 78
[3] Djamarah. Ibid. Hlm 1
[4] Davis, Ivor K. Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta: Rajawali Pers. 1987)hlm.32

[5] Herwati, dkk, Statistika Pendidikan, (Tembilahan : STAI Auliaurrasyidin, 2008), hlm.276

Tidak ada komentar:

Posting Komentar