SINOPSIS
PENGARUH
PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS KELAS 3 DI MI NURUL HIDAYAH SUNGAI BIDARI DESA TANJUNG DATUK
KEC.MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TEMBILAHAN
DISUSUN
OLEH :
AMINAH.A
NIMR:
1209.11.06462
DIAJUKAN KEPADA JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) UNTUK MEMENUHI SALAH SATU
SYARAT DALAM PENELITIAN SKRIPSI GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA SATU PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2014
PENGARUH
PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS 3 MI NURUL HIDAYAH SUNGAI BIDARI DESA TANJUNG
DATUK KECAMATAN MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TEMBILAHAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan
pembelajaran ditentukan oleh kiat masing-masing guru di kelas. Dalam pandangan
psikologi belajar, keberhasilan belajar itu lebih banyak ditentukan oleh tenaga
pengajarnya. Hal ini disebabkan tenaga pengajar selain sebagai orang yang
berperan sebagai transformasi pengetahuan dan ketrampilan, juga memandu segenap
proses pembelajaran. Agar dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran, seorang
guru harus memiliki kompetensi untuk menunjang pencapaian tujuan tersebut.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah ketrampilan
memberi penguatan.[1] Sehingga dapat memotivasi
siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Penguatan
merupakan cara yang digunakan oleh seorang pengajar/pendidik dalam kegiatan
belajar dan merealisasikan pada penguatan dalam belajar.Tentang penguatan ini
seorang ahli mengatakan bahwa “Penguatan adalah segala bentuk respon apakah
bersifat verbal ataupun non verbal yang merupakan bagian dari modifikasi
tingkah laku guru terhadap siswa yang bertujuan untuk memberikan informasi atau
umpan balik (feed back) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya, sebagai
satu tindakan dorongan atau pengoreksi, atau penguatan adalah respon terhadap
suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali hati
siswa agar mereka gigih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar.[2]
Dalam proses belajar mengajar, guru adalah orang yang memberikan pelajaran dan
siswa adalah orang yang menerima pelajaran. Dalam penyampaian materi pelajaran,
guru seringkali mendapatkan kendala-kendala terutama kendala dari siswa itu
sendiri. Kendala-kendala itu merupakan suatu masalah yang harus dipecahkan.
Permasalahan yang harus dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar itu
disebabkan antara masing-masing siswa memiliki perbedaan-perbedaan yang
disebabkan oleh aspek intelektual, psikologis dan biologis yang menyebabkan
tingkah laku yang bervariasi antara yang satu dengan yang lainnya.[3]
Sedangkan Davies mengatakan bahwa “Kondisi
seperti ini juga banyak menimbulkan persoalan dalam penggunaan penguatan, baik
itu penguatan verbal maupun non verbal.[4]
Guru harus pandai-pandai menerapkan kompetensi ini agar dapat memotivasi siswa
dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Siswa selalu
membutuhkan suatu kepastian dari kegiatan yang dilakukan, apakah benar dan
salah. Dengan demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil
(knowledge of result), yang sekaligus merupakan penguat (reinforce) bagi
dirinya sendiri. Seorang siswa akan belajar lebih banyak bilamana setiap
langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).
Dalam
suatu pembelajaran, siswa yang memiliki perbuatan baik, seperti tingkah laku
maupun prestasi, harus diberikan penghargaan atau pujian. Diharapkan dengan
penghargaan atau pujian itu siswa akan termotivasi berusaha berbuat yang lebih
baik lagi. Misalnya guru tersenyum atau mengucapkan kata “bagus” kepada siswa
yang berpakaian rapi, siswa yang dapat menyelesaikan pekerjaan rumah dengan
baik dan benar. Siswa akan merasa puas dengan hasil yang telah dicapai bahkan
akan berusaha berbuat yang lebih baik lagi. Dalam kegiatan belajar mengajar,
pemberian penguatan sangat penting dalam meningkatkan keefektifan kegiatan
pembelajaran. Pemberian respon positif guru kepada siswa yang berperilaku
memuaskan membuat siswa senang karena merasa mempunyai kemampuan lebih
dibandingkan dengan siswa-siswa yang lain. Mengingat betapa pentingnya
pemberian penguatan dalam proses belajar mengajar, sebaiknya para guru
khususnya guru bahasa inggris melatih diri secara teratur dan terarah dalam
penggunaan keterampilan penguatan sehingga dapat diterapkan dalam pengajaran.
Dari
hasil observasi awal menunjukkan bahwa pemberian penguatan memang perlu
diberikan oleh guru dalam proses belajar mengajar, terutama kepada siswa yang
bertingkah laku kurang baik dan kurang berprestasi dengan memberikan dorongan
dan nasehat agar siswa tersebut dapat merubah tingkah lakunya dan dapat berbuat
lebih baik lagi. Sebaliknya, yang memiliki kelebihan dibandingkan siswa yang
lain juga perlu diberikan penguatan agar perilakunya berulang kembali bahkan
bila perlu dapat meningkat. Tetapi, diakui memang bahwa pemberian penguatan,
dengan kalimat dan kata-kata lebih sering digunakan dibandingkan dengan
melakukan sentuhan. Walaupun demikian, siswa tetap merasa diperhatikan dan
termotivasi.
Termotivasinya siswa dalam belajar akan memudahkan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Berhasilnya proses belajar mengajar akan menunjang keberhasilan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Termotivasinya siswa dalam belajar akan memudahkan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Berhasilnya proses belajar mengajar akan menunjang keberhasilan pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Dari permasalahan tersebut di atas
maka penulis tertarik dan berminat untuk menjadikan sebuah penelitian skripsi
dengan judul :” PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS 3 MI NURUL HIDAYAH SUNGAI
BIDARI DESA TANJUNG DATUK KECAMATAN MANDAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR TEMBILAHAN
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah ada pengaruh
pemberian penguatan oleh guru terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran bahasa inggris kelas 3 mi nurul hidayah sungai bidari desa tanjung
datuk kecamatan mandah kabupaten indragiri hilir tembilahan ?
C. TUJUAN
PENELITIAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
Berdasrkan
permasalahan diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejauh mana
pemberian penguatan oleh guru kepada siswanya
2. Untuk mengetahui seberapa besar
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh pemberian penguatan oleh guru bahasa inggris
terhadap motivasi belajar siswa
Sedangkan manfaat dari penelitian
ini diharapkan:
1. Bagi
penulis, untuk menambah wawasan dan khasanah pengetahuan baru
2. Secara
praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai bahan
tambahan bagi guru agar lebih dapat memberikan yang terbaik bagi siswa agar
dapat memotivasi siswa dalam belajar
3. Penelitian
ini sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya ilmu pengetahuan di sekolah
tinggi auliaurrasyidin umumnya
D. Teknik
Analisa Data
Data yang sudah penulis dapat kumpulkan
dan dikualifikasikan kedalam bentuk angka-angka sehingga data tersebut bersifat
kuantitatif, untuk selanjutnya dianalisis dan diinterprestasikan secara
deskriftif untuk mengukur besaran pengaruh pemberian penguatan oleh guru terhadap
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa inggris kelas 3 mi nurul
hidyah bidari desa tanjung datuk kecamatan mandah kabupaten indragiri hilir
tembilahan menggunakan teknik penganalisisan data dengan menggunakan rumus
yaitu Regresi Linier.[5]
DAFTAR
PUSTAKA
Djamarah.
Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (jakarta: PT. Rineka Cipta.
2000).
E. Mulyasa. Menjadi
Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005)
Davis,
Ivor K. Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta: Rajawali Pers. 1987)
Herwati, dkk, Statistika Pendidikan, (Tembilahan :
STAI Auliaurrasyidin, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar